Kepemimpinanadalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas suatu kelompok organisasi menuju pencapaian tujuan. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan cara kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa, serta pihak lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan yang
AkhirZaman.org] Ulangan 28:13 : "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia. " Apa yang terlintas di pikiran anda ketika membaca ayat ini?
RHEMAHARI INI. Ulangan 28:13 Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, Berhasil dalam pekerjaan, bersinar di dalam pelayanan, karir meningkat, itulah impian semua orang.
Vay Tiá»n Nhanh. Dear Sahabats, Ijinkan aku membagikan pengalaman yang berharga bersama Tuhan yang kualami di perusahaanku, Terminix Indonesia. Bukan untuk kesombongan diri & mencuri kemuliaan Tuhan, akan tetapi hanyalah untuk menyatakan betapa DASHYAT-nya Tuhan Yesus yang kita sembah, dan betapa DASHYAT-nya DAMPAK yang kita bisa lakukan jika Tuhan Yesus beserta kita. Kuteringat, semua berawal dari kira-kira 3 tahun yang lalu. Saat kurasakan Tuhan terus memanggilku untuk melakukan suatu tugas, melalui orang-orang di sekitarku. Diawali dengan upayaku untuk keluar dari perusahaanku yang terus menerus gagal, hingga istriku berkata, âMungkin Tuhan punya maksud kenapa kamu tetap bekerja di Terminix.â Lalu tuntunan Gembala-ku di GBI WTC yang menyadarkan-ku tentang Panggilan & Amanat Agung, dimana perusahaan tempat kita bekerja adalah DOMAIN yang harus kita rebut dan menangkan untuk Tuhan. Selain itu, keikutsertaanku di KBC Kingdom Business Community yang memantapkanku untuk melangkah, yakni untuk berani menerapkan nilai2 Kebenaran dalam bekerja, apapun resikonya. Ya, Akhirnya aku melangkah. Untuk pertama kalinya, Aku memutuskan untuk mengundang Tuhan masuk ke dalam Sahabats yang diberkati Tuhan, Karena modal yang kumiliki dari Tuhan adalah jabatan-ku sebagai National Sales Manager, & keteladanan-ku berjalan mempraktekkan Kebenaran dalam keseharianku, & talenta-ku yaitu mengajar, Aku mulai melangkah. Aku memutuskan untuk mulai berkeliling cabang untuk mengajar, bukan tentang salesmanships seperti biasanya, tapi kali ini aku mengajar tentang Tuhan. Dashyat. Aku bukan seorang pendeta, pertobatan-ku baru menginjak tahun ke-3 saat itu, sehingga pengenalan-ku akan Tuhan pun belum terlalu mendalam, Tapi Roh Kudus-lah yang memberi keberanian pada diriku untuk melangkah. Aku mengajarkan teman2 di cabang, untuk menyadari pentingnya pemulihan hubungan dengan Tuhan, Aku mengajarkan nilai2 Kebenaran seperti pemulihan gambar bapa, gambar diri, luka bathin & keterikatan, Aku juga mengajak untuk meluruskan cara-cara bekerja/berbisnis yang selama ini tidak berkenan dihadapan Tuhan. Tentu, ini bukan suatu yang mudah buatku. Mengajarkan Tuhan kepada perusahaan yang 98% karyawannya menganut agama yg berbeda denganku, Yang pimpinan tertinggi-nya pun menganut agama yg berbeda denganku. Satu janji Tuhan yang terus Tuhan ingatkan padaku, Dan itu yang membuatku berani untuk terus melangkah, Engkau akan menjadi KEPALA & bukan EKOR. Dashyat. Ternyata, semua berjalan sangat baik, Dan ini tak lain membuktikan bahwa ini BUKAN karena kuat gagahku, tapi karena ada Yesus yang menyertai setiap langkahku. Sahabats ketahuilah, Hasilnya sangat dashyat. Di tahun pertama itu juga, perusahaan kami mengalami prestasi yang cukup menakjubkan. Dan ini mematahkan semua rasa pesimis yang timbul dari banyak pihak, Khususnya keragu-raguan apakah akan berhasil jika menjalankan bisnis dengan cara yang lurus. Tuhan telah membuktikan, Tanpa sogok pun perusahaan kami tetap maju, bahkan berkinerja sangat baik. Dashyat. Kini kupercaya, mujizat 5 roti & 2 ikan cukup memberi makan 5000 orang, juga aku alami. Hanya dengan modal baca talenta yang sederhana & keberanian utk melangkah, aku telah bisa ber-DAMPAK kepada perusahaan. Sahabats yang dikasihi Tuhan, Jujur, sesungguhnya aku sudah sangat puas dengan pencapaian yang sudah kualami. Tapi di tahun kedua, ternyata Tuhan membawaku naik lebih lagi terbang tinggi bagai rajawali. Tuhan mengarahkanku untuk bukan saja mengundang Tuhan masuk dalam perusahaan-ku, Melainkan untuk menjadikan Tuhan sebagai PUSAT dalam perusahaan-ku. Artinya, apapun itu yang kita lakukan haruslah menjadikan Tuhan sebagai dasar & yang utama. Dashyat. Kembali, Aku berkeliling cabang untuk mengajarkan nilai2 pentingnya Tuhan dalam kehidupan & pekerjaan kita, Bahwa Tuhan telah mempercayakan talenta & panggilan bagi setiap kita, & bahwa ada maksud Tuhan kenapa kita ditempatkan di perusahaan sekarang ini, Yakni untuk mengembangkan talenta kita & saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Bekerja bukanlah untuk sekedar mencari uang. Bekerja bukanlah untuk sekedar mengejar kesuksesan. Bekerja adalah Amanah, DARI & UNTUK Tuhan. Haleluya. Kembali hasilnya, Kinerja perusahaan semakin membaik, Suasana kerja semakin nyaman, harmonis & sangat kekeluargaan. Dan ini membuka mata INDUK PERUSAHAAN kami. Kuteringat FirmanNya âKota diatas bukit tidak mungkin tersembunyi.â Mereka akhirnya memutuskan untuk menjadikan kami model percontohan, Agar nilai-nilai Ketuhanan juga diterapkan di induk perusahaan kami. Dashyat. Tuhan telah membawaku naik lagi, Untuk juga ber-DAMPAK kepada induk perusahaanku. Ya, kuteringat akan janjiNya, Jika kita setia melakukan perkara kecil, Maka Tuhan akan percayakan perkara yang besar. Dan itulah yang kualami. Dashyat. Tahun ketiga, Apa yang tak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hatiku, Semua disediakan Tuhan buatku. Dimulai dengan CARA-nya yang ajaib, Tuhan memindahkanku ke People HRD Department dimana aku bisa lebih lagi fokus mengembangkan talentaku. Belum habis 6 bulan aku menjalankannya, Tuhan membawa perusahaanku mengalami restrukturisasi, Yang mengangkatku naik menjadi General Manager Operations Support. Dan visi perusahaan-ku yang baru adalah âMenjadi perusahaan terpandang di Asia Pasifik, dan mengembangkan setiap individu berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan.â Dashyat. Tahukah kau Sahabats, Tuhan tidak berhenti disitu saja, Kabar terakhir yang mengagetkan-ku. Sudah sejak lama, Terminix International menyadari pertumbuhan yang sangat pesat yang Terminix Indonesia alami, Berbeda jauh dengan Terminix di belasan negara lainnya. Dan selama beberapa tahun terakhir ini, Berulang kali dalam kunjungannya ke Indonesia, Mereka berupaya menemukan kunci keberhasilan kami. Dan aku percaya bukan suatu kebetulan, Beberapa hari yang lalu, Aku mendapat kabar bahwa terjadi perubahan pemahaman filosofi dari Terminix International, Yang semula filosofinya, Hormati Tuhan dalam segala tindakanmu, Bantulah karyawan untuk berkembang, & selalu berupaya mencapai yang terbaik, Maka OTOMATIS, perusahaan akan bertumbuh dalam profit. Kini filosofinya menjadi, Tuhan haruslah menjadi dasar dalam upaya kami mengembangkan karyawan, Tuhan haruslah menjadi dasar dalam upaya kami memuaskan pelanggan, Tuhan pulalah yang harus menjadi dasar dalam upaya kami mencapai profit. Dahsyat. Artinya, Kini Terminix International telah menjadikan Tuhan sebagai PUSAT dari now a GOD DRIVEN COMPANY, Sebuah perusahaan yang digerakkan oleh nilai-nilai Ketuhanan. Sebuah perusahaan yang digerakkan oleh Tuhan. Dashyat. Tuhan, sungguh aku terpesona. Kuteringat nubuatan seorang hamba Tuhan kepadaku, âEngkau seperti sarung tangan yang tidak ada artinya, tapi saat engkau mempercayakan TANGAN TUHAN untuk mengisi sarung tangan itu, maka engkau MAMPU melakukan perkara-perkara AJAIB.â Akhirnya Sahabats, Aku percaya tahun ini bukan akhir dari perjalananku bersama Tuhan. Aku percaya tahun-tahun ke depan, Tuhan akan bawa aku naik lagi ke level selanjutnya. Aku percaya Tuhan akan terus menggenapi janjiNya kepadaku, Engkau akan menjadi KEPALA & bukan EKOR. BSD, 27 Oktober 2010 Robby Hadisubrata
Posted on 03/04/2022 In QnA Ditulis oleh Pdt. Yakub Tri Handoko Leave a comment Salah satu janji Allah yang akrab di telinga banyak orang Kristen adalah ini âTUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turunâ Ul. 2813a? Beberapa gereja menjadikan teks ini sebagai bagian dari doa berkat atau doa yang lain dalam ibadah. Beberapa orang Kristen bahkan mengucapkan kalimat ini di pagi hari sebelum melakukan aktivitas lainnya. Mereka meyakini bahwa setiap anak Tuhan pasti akan menjadi kepala. Lebih lanjut, mereka memahami kepala di sini dalam arti jabatan posisi pemimpin, prestasi juara dalam kompetisi, popularitas terkenal, maupun kemakmuran kaya raya, bukan sekadar cukup. Dengan konsep semacam ini tidak heran Ulangan 2813 menjadi salah satu janji paling favorit bagi orang-orang Kristen. Apakah teks ini memang harus ditafsirkan demikian? Benarkah setiap orang Kristen akan menjadi kepala di mana saja dia bersekolah, berlomba maupun dan bekerja? Pembacaan Alkitab yang teliti dan penggunaan logika sederhana sudah memadai untuk mengetahui kekeliruan dalam konsep populer di atas. Pertama, ayat ini seharusnya dipahami secara komunal, bukan personal. Janji-janji di pasal 28 ditujukan kepada seluruh bangsa Israel. Kata ganti yang digunakan di sana adalah maskulin singular, yang menyiratkan bangsa Israel secara keseluruhan. TUHAN sedang berbicara kepada mereka dalam kapasitas mereka sebagai umat yang dikuduskan oleh dan untuk Tuhan 289. Ini juga sesuai dengan salah satu berkat yang dijanjikan, yaitu negeri Kanaan 288, 11. Konsep populer tentang janji-janji ini lebih ke arah personal individualistis. Setiap orang Kristen akan dijadikan kepala. Ini jelas tidak sesuai dengan maksud teks. Kedua, kepala dan ekor dikontraskan dengan bangsa-bangsa lain. Sejak awal pasal 28 Musa sudah mengatakan âTUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumiâ Ul. 281. Di bagian selanjutnya dikatakan âMaka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamuâ Ul. 2810. Dalam konteks posisi bangsa Israel di antara bangsa-bangsa inilah janji di ayat 13 diberikan. Konsep populer tentang Ulangan 2813 mendorong orang-orang Kristen untuk mengontraskan dirinya secara personal dengan siapa saja yang ada di sekelilingnya entah di sekolah, pekerjaan atau perlombaan. Mereka bahkan tidak memperhitungkan bahwa di sekeliling mereka juga ada banyak orang Kristen. Ketiga, istilah âkepalaâ harus dipahami secara figuratif dan benar. Apa arti âmenjadi kepala dan bukan ekorâ? Konteks Ulangan 28 memberikan petunjuk yang berharga. Secara konsisten ungkapan âkepala â ekorâ dihubungkan dengan memberi/menerima pinjaman. Sebelum ungkapan ini muncul, Allah berjanji âengkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjamanâ 2812b. Dalam pemaparan tentang kutuk yang akan menimpa bangsa Israel jika mereka melanggar perintah-perintah TUHAN, Musa berkata âIa akan memberi pinjaman kepadamu, tetapi engkau tidak akan memberi pinjaman kepadanya; ia akan menjadi kepala, tetapi engkau akan menjadi ekorâ 2844. Berdasarkan konteks pinjam â meminjam ini, kita sebaiknya memahami âkepala â ekorâ dalam arti kebebasan untuk mengatur hidup sendiri. Menjadi kepala berarti menjadi penentu atau pengatur, ekor hanya mengikuti saja apa yang menjadi kemauan kepala. Seperti itu juga orang yang terlilit oleh hutang. Dia menjadi ekor yang hanya mengikuti kemauan orang lain yang memberikan pinjaman kepala. Makna ini juga diteguhkan oleh pemunculan ungkapan âkepala â ekorâ di bagian Alkitab yang lain. Yesaya 914-15 menyebutkan tua-tua dan orang-orang yang terpandang sebagai kepala, sedangkan para nabi palsu sebagai ekor. Baik kepala maupun ekor akan dihukum oleh TUHAN. Para nabi seharusnya yang menjadi kepala. Mereka yang menyampaikan isi hati TUHAN, sedangkan raja, para pemimpin, dan seluruh rakyat hanya mengikuti dia saja. Ironisnya, kondisi umat TUHAN justru terbalik. Nabi-nabi kehilangan suara kenabian dan hanya mengekor pihak yang berkuasa. Terakhir, pandangan populer tentang Ulangan 2813 tidak mungkin terpenuhi. Penafsiran populer yang terlalu individualistis pasti menimbulkan banyak kesulitan. Jika menjadi kepala artinya menjadi nomor satu, bagaimana dengan murid-murid Kristen di sekolah Kristen? Bagaimana dengan suatu perlombaan yang diikuti oleh anak-anak Tuhan? Siapa di antara mereka yang akan menjadi kepala dan ekor? Lalu bagaimana dengan banyak orang Kristen yang menjadi karyawan biasa di suatu perusahaan? Apakah itu berarti mereka tidak menerima janji ini? Penafsiran populer hanya memberi ruang bagi orang-orang tertentu saja yang jumlahnya sangat sedikit. Penafsiran yang terlalu personal justru bisa memberi kesan bahwa TUHAN tidak memegang janji-Nya, karena jumlah orang Kristen yang menjadi kepala menurut pandangan populer jauh lebih sedikit daripada yang tidak menjadi kepala. Banyak sekali anak-anak TUHAN yang popularitas, karir dan prestasinya biasa-biasa saja. Lalu bagaimana kita sebaiknya memahami janji TUHAN di Ulangan 2813? Sekali lagi, kata kuncinya adalah komunal. Jika anak-anak TUHAN secara komunal mengasihi dan menaati TUHAN, orang-orang Kristen akan memiliki kapasitas untuk memengaruhi banyak orang, bahkan dunia ini. Kita akan dimampukan untuk merembeskan nilai-nilai kerajaan Allah dan keindahan Injil dalam beragam aspek kehidupan. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali oleh semua bangsa. Soli Deo Gloria. Photo by Ben White on Unsplash
Bahan renungan Ulangan 2813a TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun ⊠Menjadi kepala adalah bagian kita di dalam Kristus. Tuhan ingin Anda menjadi yang terbaik dalam segala hal. Bukan nomor dua atau tiga, tetapi menjadi yang pertama. Tuhan ingin Anda menjadi kepala dalam segala hal yang Anda kerjakan. Dia ingin mengangkat Anda setinggi mungkin. Baca juga SEPANJANG HARI TUHAN MENGULURKAN TANGAN. JANGAN MENOLAKNYA! Itu sebabnya, Tuhan menyediakan jalan yang paling aman dan paling cepat bagi Anda untuk menjadi kepala, yaitu jalan-jalan-Nya. Saat Anda memilih jalan-jalan yang dunia tunjukkan, mungkin seolah terlihat cepat, tetapi Firman Tuhan katakan ujungnya adalah kebinasaan. Memiliki iman kepada Kristus, sama artinya kita memilih untuk hidup dalam jalan-jalan Tuhan dan meninggalkan jalan hidup kita yang salah. Dalam Alkitab, setiap kali orang memilih percaya kepada Kristus, dalam sekejap hidup mereka diubahkan. Salah satunya wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun Markus 525-29. Selama 12 tahun, dia mencoba berbagai tabib untuk sembuh, tetapi keadaannya semakin memburuk. Namun, di saat dia memegang mendekat kepada Yesus dan jumbai jubah-Nya, seketika itu juga dia sembuh. Haleluya. Teman, jalan-jalan Tuhan adalah jalan terbaik bagi setiap orang percaya. Tuhan ingin Anda menjadi kepala, garam dan terang dunia, dan berkelimpahan, tetapi dengan cara-Nya, bukan cara dunia. Ini artinya kita perlu menjadi kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar untuk mengambil setiap keputusan dalam hidup kita. Setiap ada tawaran atau kesempatan akan sesuatu, Anda perlu terlebih dahulu melihat kepada kebenaran. Jika hal tersebut sesuai dengan kebenaran, lakukan; tetapi jika tidak, tinggalkan. Baca juga IBLIS BUKAN LAWAN YANG SEBANDING DENGAN ANDA Saya berikan contoh. Anda ditawari sebuah pekerjaan dengan gaji sangat besar dan fasilitas bagus. Namun, jika Anda bekerja di situ, Anda tidak memiliki waktu lagi untuk pergi ke gereja dan persekutuan. Berdasarkan Ibrani 1025, âJanganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita âŠâ sebaiknya Anda tolak tawaran tersebut. penulis mistermuryadi
jadi kepala bukan ekor